Posted by : HIMAPPTA May 07, 2016

Kerajaan Majapahit


Sumber-sumber sejarah yang menerangkan Kerajaan Majapahit antara lain ; Prasasti Kedudu, Kitab Negarakertagama, Kitab Pararaton, Buku-buku Kidung (misal; kidung Ronggolawe, kidung Sundayana), Prasasti-prasasti peninggalan raja Majapahit, berita Cina (misal; kitab Ying Yai Seng Lan karya Ma Huan dan catatan Dinasti Ming).

Setelah Kerajaan Singasari hancur, Raden Wijaya (menantu raja Kertanegara) bersama para pengikutnya lari dikejar tentara Kediri, sampai di desa Kudadu. Mendapat bantuan dari kepala desa, kemudian melanjutkan perjalanan ke Madura.

Di Madura minta perlindungan pada Arya Wiraraja, putranya yang bernama Raden Nambi adalah pengikut Raden Wijaya. Atas saran Arya Wijaya, Raden Wijaya disuruh berpura-pura menyatakan takluk, sesudah dipercaya Jayakatwang, agar minta daerah hutan Tarik.

Di hutan Tarik, Raden Wijaya menyusun rencana mengalahkan Jayakatwang. Th 1293 M, datanglah pasukan Cina untuk menyerang Kertanegara. Raden Wijaya mengajak pasukan Cina itu untuk mengalahkan Jayakatwang. Jayakatwang berhasil dikalahkan dan ditawan hingga meninggal.

Pasukan Cina yang tengah mabuk kemenangan menjadi terlena, situasi ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menyerang pasukan Cina, banyak yang terbunuh dan melarikan diri kembali ke Cina. Pasukan Cina tersebut dipimpin oleh 3 Jendral ; Che-p’I, Yi-k’o-mu-su dan Kau-Hsing, ketiganya mendapatkan hukuman setelah tiba di Cina.


Raja-raja Majapahit ;
  1. Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jaya Wardana (1293-1309 M). menikahi keempat putri Kertanegara (langkah ini diduga berlatar belakang politik, agar tidak terjadi perebutan kekuasaan) yaitu ; Dyah Dewi Tribuwaneswari (permaisuri), Dyah Dewi Narendrduhita, Dyah Dewi Prajnaparamita, Dyah Dewi Gayatri.
  2. Jayanegara / Kala Gemet (1309), raja yang lemah sehingga banyak terjadi pemberontakan ; Pemberontakan Ronggolawe, Pemberontakan Lembu Sora, Pemberontakan Nambi, Pemberontakan Kuti th 1319. berkat jasa Kepala Bhayangkari Gajah Mada pemberontakan-pemberontakan itu dapat diatasi. Gajah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan, th 1321 diangkat menjadi Patih Daha. Th 1328, Raja Jayanegara wafat dibunuh Tanca (tabib/ dokter istana). Gajah Mada turun tangan membunuh Tanca. 
  3. Tribuwanatunggadewi (1328-1350 M). Karena Jayanegara tidak memiliki putra, maka tahta seharusnya jatuh ke Gayatri. Namun karena memilih jadi Biksuni, sebagai wakilnya ditunjuk putri tunggalnya Tribuwanatunggaldewi sebagai raja ketiga bergelar Tribuwanatunggaldewi Jayawisnuwardani. Dibawah pemerintahannya terjadi pemberontakan Sadeng dan Keta yang berhasil diatasi Gajah Mada. Berkat jasanya th 1331 Gajah Mada diangkat sebagai Patih Majapahit, saat pelantikan diucapkannya Sumpah Palapa. Inti sumpah, bahwa Gajah Mada tidak akan makan Palapa (artinya mugkin makan rempah-rempah dan hidup bersenang-senang /istirahat) sebelum seluruh kepulauan Nusantara bersatu di bawah kekuasaan Majapahit. Th 1350 Gayatri wafat, maka Tribuwanatunggaldewi yang merupakan wakil ibunya segera turun tahta dan menyerahkan tahta kepada putranya Hayam Wuruk. 
  4. Hayam Wuruk (1350-1389 M). Dibawah pemerintahannya Majapahit mencapai zaman Keemasannya. Cita-cita Gajah Mada yang diucapkan lewat Sumpah Palapa, disebut sebagai Wawasan Nusantara II dapat tercapai. Wilayah Majapahit, hampir sama dengan wilayah Republik Indonesia, Majapahit disebut Negara Nasional Maritim II. Memiliki Armada Angkatan Laut yang tangguh dibawah pimpinan Mpu Nala, dengan kekuatan militer dan strateginya Majapahit mampu menciptakan stabilitas di wilayahnya. Peristiwa Bubad (perjalanan Hayam Wuruk ketempat leluhurnya) th 1357. upacara Crada (untuk memperingati wafatnya Rajapdni) th 1362. Hubungan dengan negara lain ; Siam, Ligor, Kamboja dan Annam.
    Hasil sastra Majapahit ; Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca, Kitab Sotasoma karya Mpu Tantular (terdapat kitab ‘ Kutaramanawa ’ berisi tentang aturan hukum di Majapahit). Sepeninggal Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit mengalami Kemunduran. Pengganti Hayam Wuruk adalah putrinya Kusumawardhani.
  5. Kusumawardhani (1389-1429 M), pada pemerintahannya terjadi Perang saudara dengan Wirabhumi   yang  disebut Perang Paregreg, berakhir dengan terbunuhnya Wirabhumi.
  6. Dewi Suhita (1429-1447 M)
  7. Bhre Tumapel (1447-1451 M)
  8. Bhre Kahuripan (1451-1453 M)
  9. Purwawisesa (1457-1467 M)
  10. Pandan Salas (1467-1478 M) berakhirnya pemerintahan Pandansalas digantikan pemerintahan Giridrawardhana. Kerajaan Majapahit mulai mundur dan akhirnya runtuh.

Dalam serat Kondo dan Babad Tanah Jawi runtuhnya Majapahit ditandai dengan Candra Sangkala Sirna Ilang Kertaning Bumi : 1400 C = 1479 M



Kerajaan Samudera Pasai

Terletak di Aceh bagian utara (sekarang kabupaten Lhokseumawe). Berdiri sekitar abad ke 13 M. Kerajaan Samudera Pasai awalnya merupakan penggabungan dua kerajaan kecil yaitu kerajaan Samudera dan kerajaan Pasai, keduanya merupakan Bandar yang ramai dan berkembang pesat. Kota Bandar Samudera dan Pasai terletak di pintu selat Malaka.

Sultan Yang memerintah Kerajaan Samudera Pasai ;
  1. Sultan Malik Al-Saleh (1290-1297 M), dikenal sebagai peletak dasar kekuasaan Islam, berhasil mengembangkan perdagangan sebagai pilar ekonomi kerajaan. Rakyatnya dapat hidup makmur dari hasil pelayaran dan perdagangan.
  2. S. Muhammad Malik Az-Zakhir (1297-1326 M)
  3. S. Mahmud Malik Az-Zakhir (1326-1345 M)
  4. S. Mansur Malik Az-Zakhir (1345-1346 M)
  5. S. Ahmad Malik Az-Zakhir (1346-1383 M)
  6. S. Zain Al-Abidin Malik Az-Zakhir(1383-1405 M)
  7. S. Nahrasiyah (1405-1412 M)
  8. S. Sallah Ad-Din (1412- …)
  9. S. Zaid Malik az-Zakhir (…-1455 M)
  10. S. Mahmud Malik Az-Zakhir (1455-1477 M)
  11. S. Zain Al-Abidin (1477-1500 M)
  12. S. Abdullah Malik Az-Zakhir (1501-1513 M)
  13. S. Zain Al-Abidin (1512-1524 M)
Pada abad 14 M Samudera Pasai telah menjadi salah satu tempat studi agama Islam. Banyak ulama dari berbagai negri Islam yang datang ke Samudera Pasai untuk mendiskusikan masalah-masalah keagamaan dan kehidupan umat manusia sesuai ajaran Nabi Muhammad s.a.w. ini yang membuat Samudera Pasai berhasil mensiarkan agama Islam ke berbagai wilayah sekitar, seperti ; Minangkabau, Jambi, Jawa, Malaka, bahkan sampai Patani (Thailand). Tidak sedikit para santri dari Samudera Pasai yang pergi merantau mengajarkan agama Islam.

Pada masa jayanya, Samudera Pasai pernah dikunjungi Marco Polo, seorang saudagar dari Venesia- Italia th 1292 M. Ibnu Battuta, musafir dari Taugier- Marroko th 1345. Ibnu Battuta menyebut Samudera menjadi Sumatera.

Peninggalannya antara lain ; Batu nisan Sultan Malik As-Saleh, Bekas kerajaan yang terletak sekitar 18 km sebelah timur Lhokseumawe, Cakra donya (salah satu hadiah kaisar Cina yang diberikan oleh Laksamana Cheng Ho th 1414 M).



Kerajaan Malaka

Hubungan perdagangan antara Samudera Pasai dan Malaka yang semakin ramai membawa pengaruh masuknya agama Islam ke Malaka. Abad 14 M, Malaka telah menjadi Bandar perdagangan yang paling penting di Asia Tenggara, kehidupan masyarakatnya semakin makmur dan mampu membangun pusat kekuasaan.

Konon, Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara, seorang keturunan bangsawan Majapahit. Menjadi raja pertama, memerintah th 1296-1414 M bergelar Sultan Iskandar Syah.

Dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Syah, Malaka mengalami perkembangan pesat, menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam di Asia Tenggara.

Th 1511 M, Malaka diserang dan berhasil dikuasai orang-orang Portugis pimpinan d’Albuquerque. Bangsa Portugis mulai menanamkan pengaruh di Asia Tenggara.



Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh berdiri th 1204 M dibawah pemerintahan Sultan Jihan Syah. Saat itu masih tunduk dibawah kekuasaan Pendir. Th 1511 M setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis. Pusat kegiatan perdagangan pindah dari Malaka ke Aceh, karena para pedagang Islam merasa terganggu dan tidak mengakui kekuasaan Portugis. Ini menjadikan Aceh sebagai kota Bandar (pelabuhan) baru yang ramai di selat Malaka.

Kemudian Kerajaan Aceh berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Pendir, menjadi kerajaan yang berdaulat penuh & diperintah oleh Sultan Ali Mukayat Syah th 1520 M.

Dibawah pimpinan Sultan Ali Mukayat Syah pusat Kerajaan dipindahkan ke Kutaraja.

Aceh mengalami kemajuan yang pesat. Sultan Ali Mukayat Syah mulai memperluas wilayahnya, beberapa kerajaan kecil disekitarnya disatukan, antara lain ; Samudera Pasai, Perlak, Lamuri, Benoa Temiang, dan Indera Jaya. Bahkan kerajaan Pendir yang pernah menguasainya ditaklukkan, meskipun Pendir bersekutu dengan bangsa Portugis. Pasai, Deli dan Aru merupakan daerah penghasil emas dan lada.

Setelah Sultan Ali Mukayat Syah wafat th 1530 M, tahta digantikan putra sulungnya yaitu Salahuddin. Namun pemerintahannya amat lemah dan selalu memberi peluang kepada bangsa Portugis untuk menjalin kerjasama.

Kemudian Salahuddin digantikan adiknya, Alaudin Riayat Syah th 1537 M. Pada masa kepemimpinan Sultan alaudin Riayat Syah, Aceh memperluas wilayah sampai ke Siak (Riau) dan Minangkabau.

Th 1607-1636 M Aceh diperintah Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam, seorang yang cakap dan pemeluk Islam yang taat. Pada masanya wilayah Aceh semakin luas, membentang dipesisir Barat Sumatera sampai Bengkulu dan pesisir Timur Sumatera sampai Siak, bahkan beberapa daerah di semenanjung Malaya, seperti Johor, Kedah, Pahang, dan Patani (Thailand) berhasil dikuasai.

Sultan Iskandar Muda anti penjajahan. th 1629 M, berusaha merebut Malaka dari tangan Portugis namun gagal. Sedang Portugis yang selalu menyerang Aceh, dapat dipukul mundur oleh tentara Aceh.

Sultan Iskandar Muda berhasil menata pemerintahan masyarakat Aceh, penataan itu masih berlaku hingga sekarang. Daerah Aceh dibagi menjadi kesatuan wilayah yang disebut Sagi, dikepalai oleh seorang Uleebalang (hulubalang). Setiap Sagi dibagi menjadi beberapa Gampeung (kampong/desa). Setiap Gampeung harus memiliki masjid dan Meunasah (madrasah). Setiap kepala gampeung bertindak sebagai Imeum (imam /pemimpin). Imeum bertindak sebagai imam baik dalam ibadah shalat maupun menjaga keamanan kampong dan menggarap tanah pertanian. Undang-undang tentang tata pemerintahan disebut Adat Mahkota Alam.

Di masa itu hiduplah Syeh Abdurrouf Singkel, ulama yang pertama kali menterjemahkan kitab suci Al-Qur’an secara lengkap dalam bahasa Melayu (bahasa Indonesia). juga muncul ahli-ahli sastra muslim seperti Nuruddin Ar-Raniri dan Hamzah Fansuri. Kehidupan masyarakat yang bernuansa Islam semakin berkembang sehingga Aceh dikenal sebagai negri Serambi Mekkah.

Dalam bidang ekonomi, Sultan mengembangkan tanaman lada yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang Eropa dan Asia.

Th 1636 M, Sultan Iskandar Muda wafat dan digantikan oleh menantunya yaitu Iskandar Tsani yang bergelar Sultan Iskandar II (1636-1641 M). setelah Sultan Iskandar II wafat, tahta digantikan oleh isterinya yang bergelar Ratu Tajul Alam Syafiatuddin Syah (1641-1675 M). wilayah Aceh banyak yang melepaskan diri.

Selanjutnya Aceh berada dibawah pemerintahan 4 orang Ratu / raja puteri dan belasan Sultan yang dibawah pengaruh hulubalang (wakil sultan). Sejak saat itu Aceh mengalami Kemunduran.

Wafatnya Sultan Iskandar II bersamaan dengan jatuhnya Malaka dari tangan Portugis ke tangan Belanda.

Peninggalan Kerajaan Aceh
; Monumen Darussalam dekat universitas Syah Kuala. Makam Sultan Iskandar Muda, terbuat dari batu gunung dengan hiasan kaligrafi Arab dan merupakan simbol kejayaan Aceh masa silam, yang terletak di kompleks Museum Banda Aceh. Makam Syah Kuala terletak di muara Krueng Aceh, tidak jauh dari pusat kota Banda Aceh. Kherkoff (kuburan Belanda) makam dari sekitar 2000 serdadu Belanda, merupakan bukti sejarah perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajah.


Kerajaan Demak

Pusat Kerajaan Demak terletak di Bintoro Demak, Jawa Tengah. Merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa

Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah th 1500 M, setelah memutuskan hubungan dengan Majapahit. Sebenarnya Raden Patah masih keturunan langsung dari Brawijaya, Raja Majapahit.

Sebagai Sultan pertama Demak, Raden Patah (Raden Fatah) bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah. Beliau memiliki hubungan yang baik dengan Wali Songo. (wali = Mubalig adalah orang yang menyiarkan agama Islam di Jawa).

Perhatian Raden Patah terhadap perkembangan agama Islam sangat besar. Untuk itu Raden Patah dengan dibantu para Wali dan santri membangun sebuah masjid yang megah. Disamping berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid berfungsi sebagai pusat penyebaran agama Islam.

Wali Songo / sembilan wali yang mendukung pemerintahan Raden Patah ;

  1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) berkedudukan di Gresik Jawa Tengah.
  2. Sunan Ngampel (Raden Rahmat) berkedudukan di Ngampel dekat Surabaya.
  3. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim), berkedudukan di Bonang dekat Tuban.
  4. Sunan Drajat (Masih Munat), di Drajat dekat Surabaya.
  5. Sunan Giri (Raden Paku), di bukit Giri dekat Gresik
  6. Sunan Muria (Raden Said), berkedudukan di Gunung Muria kabupaten Kudus Jawa Tengah.
  7. Sunan Kudus (Jafar Shodiq), di Kudus
  8. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid), di Kadilangu Demak
  9. Sunan Gunung Jati disebut juga Syarif Hidayatullah (Fatahillah/Falatehan) berkedudukan di Gunung Jati dekat Cirebon Jawa Barat.

Peranan Kerajaan Demak sebagai pusat penyebaran agama Islam dan perdagangan di pulau Jawa semakin besar, terutama setelah jatuhnya Malaka ke bangsa Portugis th 1511 M. para pedagang muslim yang biasanya melalui selat Malaka, memindahkan jalur perdagangannya dengan menyusuri pantai Barat Sumatera, Selat Sunda sampai di pantai Utara Jawa.

Dalam waktu singkat Demak berkembang menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Agama Islam. Disisi lain ancaman Portugis yang akan memperluas daerah kekuasaannya, membuat Raden Patah menyusun rencana serangan terhadap kedudukan Portugis di Malaka, sebelum mereka menyerang daerah-daerah di pulau Jawa.

Th 1512 M, armada Demak dibawah pimpinan putra Raden Patah bernama Pati Unus melancarkan serangan terhadap kedudukan Portugis di Malaka. Serangan itu mengalami kegagalan karena letak Malaka yang jauh ditambah dengan persenjataan yang sangat kurang. Pati Unus kemudian dikenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor, artinya Pangeran yang pernah menyeberang ke utara/ lor. Ini karena letak Malaka disebelah utara Demak.

Daerah kekuasaan Demak meliputi daerah-daerah sepanjang pantai utara Jawa yang terbentang dari Gresik sampai Cirebon. Sebagai pusat perdagangan Demak memiliki pelabuhan –pelabuhan ; Gresik, Tuban, Jepara, Sedayu, Tegal, dan Cirebon.

1518 M, Raden Patah wafat dan tahta digantikan putranya Pati Unus (1518-1521 M). terkenal sebagai panglima perang yang gagah berani. Karena tidak memiliki anak, maka tahta di duduki adiknya Sultan Trenggono (1521-1546 M). pada masanya Demak mengalami kejayaan

Wilayah Demak bertambah luas sampai ke ujung barat pulau Jawa, Palembang, Jambi dan daerah-daerah sekitar selat Malaka serta sebagian Kalimantan.

Menghadapi Portugis, Sultan Trenggono lebih memilih stategi bertahan. Berusaha mencegah usaha-usaha Portugis meluaskan kekuasaan di Jawa, contohnya ketika Portugis hendak mendirikan benteng dan kantor dagang di Sunda Kelapa. Maka dengan cepat Demak mengirimkan tentaranya ke Sunda Kelapa th 1522 dipimpin oleh Fatahillah dari Pasai, yang kemudian diberi gelar Sunan Gunung Jati.

Fatahillah dan putranya, Hasanuddin berhasil menaklukkan kota-kota pelabuhan di Jawa Barat mengalahkan Portugis dan merebut Sunda Kelapa 1572 (baca Asal-usul nama Kota Jakarta).

Th 1527 kerajaan Daha (kerajaan Hindhu terakhir dipulau Jawa) berhasil di taklukkan. Demak & Singosari th 1546. Sultan Trenggono wafat dalam pertempuran saat bermaksud menaklukkan Pasuruan.



Gugurnya Sultan Trenggono menimbulkan pertikaian diantara kerabat kerajaan,terutaman adik Sultan Trenggono Pangeran Sekar Seda Lepen dan putra Sultan Trenggono Pangeran Prawoto.

Pangeran Sekar Seda Lepen dibunuh atas perintah pangeran Prawoto, karena telah ditetapkan sebagai pengganti Sultan Trenggono. Sementara, putra Pangeran Sekar Seda Lepen Aryo Penangsang menganggap dirinya sebagai orang yang berhak atas tahta Demak, kemudian membinasakan Pangeran Prawoto beserta seluruh keluarganya.

Aryo Penangsang menjadi Sultan Demak th 1546-1568 M. masa pemerintahannya ditandai dengan berbagai kekacauan dan pembunuhan. Banyak orang yang tidak senang padanya karena kekejamannya.

Pangeran Hadiri, seorang adipati di Jepara dibunuhnya karena dianggap merintangi kekuasaannya. Tindakan itu menimbulkan kemarahan istri Pangeran Hadiri, Ratu Kali Nyamat. Yang segera mengangkat senjata untuk membalas dendam, menggalang persatuan dengan para adipati yang sepaham untuk menghancurkan kekuasaan Aryo Penangsang. Diantara para adipati yang tidak senang terhadap Aryo Penangsang adalah Adiwijaya, seorang Adipati Pajang yang lebih terkenal dengan sebutan Jaka Tingkir / Mas Karebet.

Adiwijaya berhasil membunuh Aryo Penangsang th 1568 M, sehingga kekuasaan Demak pindah ke tangannya. Ibu kota kerajaan dipindahkan dari Demak ke Pajang, terletak di Surakarta + 100 km dari Demak.

Benda bersejarah peninggalan Demak ; Mesjid Agung Demak, didirikan oleh Wali Songo th 1478 M / 1401 Saka.
  • Piring Campa yang merupakan pemberian ibunda Raden Patah, seorang putri dari Campa (piring itu berjumlah 65 buah, sebagian dipasang di dinding masjid untuk hiasan, sebagian lagi dipasang di tempat imam masjid).
  • Pintu Bledeg/ pintu Petir. Dibuat oleh Ki Ageng Selo (Syeh Abdur Rahman). Pada pintu ini dilukiskan dua kebudayaan, yaitu Majapahit (di bagian atas pintu) dan Campa / IndoCina / Tiongkok (di bagian bawah pintu). 
  • Saka Tatal, dalam Masjid Demak ada 4 tiang utama yang dibuat oleh para wali, Sunan Bonang, Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga. tiang buatan Sunan Kalijaga yang dibuat dari tatal yang diikat dengan rumput rawadan. tiang ini mengandung ajaran persatuan.
  • Bedug dan Kentongan. Merupakan karya Walisongo, fungsinya sebagai pertanda kepada umat Islam akan saat menjalankan shalat 5 waktu dan tibanya tengah malam. Selesai Azan, kentongan yang berbentuk kuda dipukul sebanyak 9 kali. Bentuk kuda mengandung arti bahwa bila kentongan dipukul, maka umat Islam sebaiknya cepat-cepat datang ke mesjid untuk melaksanakan shalat secepat orang yang naik kuda. Sedang 9 kali menggambarkan Jumlah Walisongo sebagai pendiri masjid.
  • Dampar Kencana. Pada zaman kerajaan Demak, Dampar Kencana digunakan sebagai singasana para Sultan. Sekarang digunakan sebagai mimbar Khutbah. 


Comments
4 Comments

{ 4 komentar... read them below or Comment }

SIlahkan berkomentar atau berdikusi disini.

- Copyright © 2013 HIMAPPTA - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -


Published By Btemplateseo